Monday, May 31, 2010

DIROSAH HADITS 14

HADITS MUDROJ

Mudroj diambil dari kata "idroj",artinya menyisipkan.Yaitu memasukkan sesuatu yang bukan dari keasliannya dalam sesuatu yang asli.Dalam istilah hadits,yang di maksud hadits mudroj ialah apabila seorang rowi mwnyisipkan ucapannya sendiri dalam suatu hadits,sehingga disangka oleh orang lain bahwa ucapannya tersebut bagian dari hadits atau keaslian hadits.


Biasanya yang disisipkan itu berupa keterangan dari suatu kata yang ada dalam lafadz hadits.Atau ringkasnya dia menambah kata-kata dalam hadits tersebut.Jika yang disisipkan dalam matan hadits,maka disebut idroj fil matni,yakni menyisipkan dalam matan.

Penyisipan dalam matan tersebut adakalanya di permulaan,ditengah dan di akhir matan.Sebagai contoh saja,berikut adalah terjadinya idroj di tengah matan hadits;"كان النبي صلى الله عليه وسلم يتحنث فى غار حراء,وهو التعبد الليالى ذوات العدد".Artinya:"Nabi SAW pernah yatahannats dalam gua hiro',yaitu beribadah pada malam hari,beberapa malam lamanya".

Dalam hadits diatas idrojnya ialah kata-kata Wa huwa atta'abbudullayaalii,artinya "beribadah pada malam hari".kata-kata ini sebenarnya bukan termasuk hadits yang di ucapkan oleh rowi yang di atasnya (dimana dia menerima hadits tersebut dari rowi sebelumnya yang tidak terdapat kalimat wa huwa atta'abbudullayaalii) tersebut.Kalau kita tidak cermat,bisa jadi kita menganggap bahwa kata-kata tersebut adalah bagian dari hadits.

Selain idroj terjadi pada matan,juga bisa terjadi dalam sanad.Yaitu menambahkan rowi dalam sanad,padahal yang di tambahkan tersebut sama sekali tidak ikut meriwayatkan.Penambahan rowi dalam sanad ini di sebut idroj fii sanadil hadits.

Dengan demikian hadits mudroj itu terbagi dua,yaitu mudroj fil matni dan mudroj fis sanadi.Karena masing-masing terjadi penambahan,maka hadits mudroj ini tidak dapat di jadikan dalil dalam agama.
Selengkapnya...

Tuesday, May 4, 2010

DIROSAH HADITS 12 dan 13

HADITS MUDALLAS

Mudallas diambil dari kata "tadlis" artinya menggelapkan atau menipu.Arti Hadits Mudallas adalah hadits yang dalam sanadnya ada rowi yang tidak menyebutkan nama rowi yang lain,lalu menukar nama rowi lain itu dengan nama lain lagi.Maksud rowi yang mentadliskan itu ialah supaya hadits yang di riwayatkan oleh dia adalah hadits yang sama sekali tidak ada cela atau supaya dianggap hadits yang baik.

Mentadliskan tersebut ada dua macam.Yaitu Tadlis sanad dan Tadlis syuyukh.Tadlis sanad ialah membuang rowi yang dianggap lemah atau tidak masyhur lalu ditukar dengan nama rowi lain yang tsiqoh atau terpercaya serta masyhur.

Adapun Tadlis Syuyukh ialah mereiwayatkan hadits dari guru yang dianggap lemah atau kurang terpercaya,kemudian nama atau gelar gurunya sendiri dihilangkan dan diganti dengan nama atau gelar seorang guru yang masyhur dan terpercaya dikalangan para ahli hadits.Oleh karena itu hadits mudallas ini didalamnya ada penggelapan dan penipuan sehingga tidak boleh di jadikan dalil dalam agama.

HADITS MUDLTHORIB

Mudlthorib berasal dari kata "idl-thirob" artinya semrawut,bergoncang,ruwed atau kacau.Hadits Mudlthorib ialah hadits yang diriwayatkan seorang rowi dalam suatu susunan hadits,sedangkan rowi tersebut juga meriwayatkan hadits lain yang senada tapi berlainan dan berbeda makna serta pengertiannya.Apabila yang berlainan tersebut berupa susunan kata-kata (kalimat) yang terdapat dalam matan hadits,maka disebut hadits Mudlthorib pada matan.Sedangkan jika yang berlainan tersebut terdapat pada sanad maka disebut hadits Mudlthorib pada sanad.

Oleh sebab adanya kekacauan atau idlthirob dalam suatu hadits,baik dalam matan maupun sanadnya,maka hadits semacam ini oleh para ahli hadits tidak bisa dijadikan dalil dalam agama.

Bersambung maning Insya Allah.... Selengkapnya...